Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

COVID-19, Orangutan Harus Social Distancing dari Manusia

image-gnews
Orangutan Sumatra (Pongo abelii) menggenggam tangan petugas, sebelum ditranslokasi, di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Senin, 16 Desember 2019. Foto: Johannes P. Christo
Orangutan Sumatra (Pongo abelii) menggenggam tangan petugas, sebelum ditranslokasi, di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Senin, 16 Desember 2019. Foto: Johannes P. Christo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Darurat kesehatan global COVID-19 juga mengancam kehidupan kerabat terdekat manusia yaitu kera besar. Dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature disebutkan bahwa primata ini juga memiliki kerentanan terhadap penyakit pernapasan seperti manusia.

Penelitian itu ditulis oleh 25 peneliti dan menyerukan mendesak perlunya membatasi interaksi manusia dengan kera besar hingga risiko penyebaran virus corona mereda. 'Social distancing' kera besar terhadap manusia disarankan dilakukan di alam liar, cagar alam, dan kebun binatang. 

Ahli ekologi penyakit dari Emory University, Amerika Serkat, Thomas Gillespie, yang juga penulis utama penelitian menerangkan, pandemi COVID-19 bukan hanya situasi kritis bagi manusia. ”Ini juga berpotensi situasi mengerikan bagi kera besar. Ada banyak yang dipertaruhkan bagi mereka yang terancam punah,” ujar dia, seperti dikutip laman Phys, Senin, 6 April 2020.

Beberapa negara telah menangguhkan tempat wisata kera besar, dan yang lain yang terkait dengan wisata kera serta penelitian lapangan perlu mempertimbangkan secara serius. Hal yang sama juga berlaku untuk cagar alam dan kebun binatang di mana kera besar dan manusia berada dalam kontak yang lebih dekat.

Kera besar tersebut termasuk simpanse, bonobo, dan gorila, yang hidup di sebagian Afrika sub-Sahara, dan orangutan yang asli dari hutan hujan Indonesia dan Malaysia. Saat ini Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) mendaftarkan simpanse dan bonobo sebagai spesies yang terancam punah, termasuk gorila dan orangutan.

Kehilangan habitat, perburuan dan penyakit adalah ancaman utama bagi kera besar yang tersisa. Namun, paparan virus yang memiliki efek ringan pada manusia, seperti yang menyebabkan flu biasa, telah dikaitkan dengan kejadian kematian pada primata liar.

Karena virus corona yang menyebabkan COVID-19 berakibat fatal bagi sebagian manusia, para ahli khawatir virus itu berpotensi menghancurkan kera besar. Bukti menunjukkan COVID-19 dapat ditularkan oleh orang-orang yang hanya memiliki gejala ringan, dan mungkin bahkan mereka yang tidak menunjukkan gejala.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

7 jam lalu

Petugas keamanan berjaga-jaga di luar Institut Virologi Wuhan selama kunjungan tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang bertugas menyelidiki asal-usul penyakit virus corona (COVID-19), di Wuhan, provinsi Hubei, Cina 3 Februari 2021. REUTERS/ Foto Thomas Peter/File
Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.


Kebun Binatang Ragunan Diserbu 78 Ribu Pengunjung, akan Ada Ulang Tahun Gorila

2 hari lalu

Pengunjung saat berwisata di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kebun Binatang Ragunan Diserbu 78 Ribu Pengunjung, akan Ada Ulang Tahun Gorila

Masa liburan menyebabkan pengunjung Kebun Binatang Ragunan melonjak. Gorila koleksi kebun binatang akan ulang tahun besok.


Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

4 hari lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.


Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

4 hari lalu

Vaksin Covid-19 AstraZeneca. REUTERS/Dado Ruvic
Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat


Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

4 hari lalu

Botol berlabel
Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.


5 Fakta Orangutan, Hewan Tercerdas yang Mirip Manusia

7 hari lalu

Orangutan sumatera jantan bernama Rakus dalam gambar handout yang diambil 25 Agustus 2022. Institut Perilaku Hewan Safruddin/Max Planck/Handout melalui REUTERS
5 Fakta Orangutan, Hewan Tercerdas yang Mirip Manusia

Orangutan memiliki kecerdasan lebih tinggi dari simpanse dan gorila.


Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

8 hari lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.


Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

10 hari lalu

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas
Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?


Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

10 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia


Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

11 hari lalu

Pada acara vaksinasi booster ini tersedia dosis vaksin Astra Zeneca, Sinovac, dan Pfizer di Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat 17 Juni 2022. Adanya virus omicron subvarian baru yaitu BA.4 dan BA.5 yang berpotensi membuat lonjakan kasus Covid-19. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.